Pengertian dan Macam Transducer
Transducer
merupakan suatu perangkat / alat yang dapat merobah suatu besaran menjadi
besaran lain, atau sebaliknya.
Gbr. Transducer sebagai pengalih
besaran
Contoh-contoh
transducer:
·
Mikrofon : besaran akustik menjadi besaran listrik
·
Loudspeaker: besaran listrik menjadi besaran akustik
·
Tabung sinar katoda :besaran listrik menjadi besaran
gambar
·
Foto sel: besaran cahaya menjadi besaran listrik
1.
Mikrofon
Mikrofon
tergantung kepada sudut peninjauannya dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Sudut
peninjauan gejala fisis:
· Mikrofon arang:
Mikrofon
bekerja berdasar perubahan resistansi R
· Mikrofon elektrodinamis:
Mikrofon
yang bekerja berdasar perubahan induktansi L
· Mikrofon kondensator:
Mikrofon
yang bekerja berdasar perubahan kapasitor C
2. Sudut
peninjauan diagram arah:
· Mikrofon Non Directional
Mikrofon
yang mempunyai kepekaan penerimaan sama dari segala arah
· Mikrofon Uni Directional:
Mikrofon
yang kepekaan penerimaannya maksimum dr suatu arah tertentu.
· Mikrofon Bi Directional:
Mikrofon
yang kepekaan penerimaannya maksimum dari 2 (dua) arah tertentu.
3. Sudut
peninjauan tekanan getaran:
· Mikrofon Tekanan
· Mikrofon Beda Tekanan.
2.
Mikrofon Arang
Gbr. Bagan dasar suatu mikrofon
Bagian utama
mikrofon adalah suatu kotak yang berisi serbuk arang dan salah satu bidang
permukaannya berupa membran.
Daya
akustik yg datang pada membran akan menekan membran sehingga membran akan
melengkung kedalam, dimana besarnya kelengkungan membran ini tergantung dari
besarnya tekanan daya akustik yang datang.
Akibatnya
serbuk arang dalam kotak akan tertekan dan merapat , hal mana menyebabkan
elektron-elektron dalam atomnya akan lebih mudah untuk berpindah , dengan
perkataan lain tahanan Ro
akan turun.
Mengingat
sifat membran yang lentur, maka lengkungan kedalam akan dikuti oleh lengkungan
keluar yang mengakibatkan keadaan sebaliknya dimana serbuk akan merenggang
sehingga tahanan Ro naik.
Merapat-merenggangnya
serbuk arang akan menyebabkan turun-naiknya tahanan serbuk Ro , kondisi mana dapat
diekivalenkan dengan suatu rangkaian pengganti dengan nilai Ro yang
variabel sebagaimana terlihat pada Gambar Dibawah.
Gbr. Rangkaian pengganti mikrofon
arang.
Berdasarkan
analisis rangkaian listrik :
Arus
listrik ac yang mengalir : iac
= vac /
(Ro + RL)
Amp.
Tegangan
output : vout = I RL = { vac /
(Ro + RL) } RL
= { RL /
(Ro + RL) } v ac Volt.
Dari
persamaan ini telihat bahwa:
· Bila daya akustik P besar, serbuk merapat, tahanan Ro
turun, akibatnya tegangan ouput vout menjadi naik.
· Bila daya akustik kecil, serbuk merenggang, tahanan
Ro naik, akibatnya tegangan ouput vout menjadi turun.
Kesimpulan: Input berupa besaran akustik
Output berupa besaran listrik.
Mikrofon adalah transducer akustik ke listrik
3.
Loudspeaker
Fungsi
louspeaker adalah untuk merobah besaran listrik menjadi besaran akustik
Berdasar
cara kerjanya maka loudspeaker dapat dibedakan atas:
· Loudspeaker
radiasi langsung/direct radiated loudspeaker
· Loudspeaker radiasi tak langsung / loudspeaker
corong / horn loudspeaker.
A.
Loudspeaker Radiasi
Langsung
Keterangan:
1. Celah udara utk sirkulasi
2. Kumparan
3. Inti
kumparan dari bahan ferromaknetis
4. Armatur
besi lunak
5. Membran
yang menempel pada armatur
Gbr. Bagan suatu Loudspeaker Radiasi Langsung
Cara
kerja:
Arus iac
yang berasal dari output Audio Amplifier akan dialirkan melalui kumparan
sehingga membangkitkan fluks maknit Fm yang besarnya tergantung kepada
jumlah lilitan serta bahan inti dari kumparan tersebut. Selanjutnya fluks
maknit Fm
menyebabkan timbulnya medan maknit Em dan gaya maknit Fm yang besarnya
tergantung dari besarnya Fm tersebut
Karena
arus iac yang mengalir adalah arus bolak balik, maka nilai Dx bisa positip atau
negatip, dalam arti bahwa armatur tersebut bisa bergerak mendekat atau menjauh.
Perobahan
posisi armatur yang secara bergantian mendekat dan menjauh tersebut berlangsung
dengan kecepatan sesuai frekuensi arus yang masuk (100 -10.000 Hz untuk musik
).
Karena
membran menempel padanya, maka gerakan ini akan diikuti pula oleh membran,
dikatakan membran bergetar.
Getaran
membran akan membangkitkan suara yang merupakan besaran akustik.
B.
Horn Loudspeaker / Loudspeaker Radiasi Tak Tangsung
Gbr. Bagan suatu Loudspeaker Radiasi Tak Langsung
Cara
kerjanya:
Cara
kerjanya mirip dengan Loudspeaker Radiasi Langsung, akan tetapi disini dengan
adanya corong / horn yang panjang, getaran membran tidak secara langsung
diradiasikan
4.
Tabung Sinar Katoda
Gbr. Bagan suatu Tabung Sinar Katoda
Prinsip
kerja:
1. Bila
katoda dipanasi oleh filamen maka dr permukaannya akan ditembakkan /
diradiasikan elektron dalam jumlah besar.
2. Control
grid akan mengatur arah radiasi dari elektron-elektron tersebut sehingga akan
menuju kesatu arah tertentu, sehingga akhirnya mayoritas elektron akan menuju
anoda.
3. Saat
meliwati anoda pemberkas elektron-elektron membentuk suatu berkas yang sempit.
Penyempitan
elektron pada anoda pemberkas terjadi dengan bantuan 2 pasang pelat paralel
sebagaimna pada gambar di bawah.
Gbr.
Anoda pemberkas yang berfungsi menyempitkan berkas elektron yang melaluinya.
Kedua
pasang pelat diberi tegangan sedemikian rupa hingga timbul medan maknit yg
arahnya dr kutub positip menuju kutub negatip.
Medan
maknit ini selanjutnya menekan / menjepit berkas elektron yang melaluinya
sehingga membentuk berkas yang sangat sempit.
4. Pelat
anoda pemercepat:
Sepasang
pelat anoda pemercepat akan memacu elektron agar punya kecepatan yang sangat
tinggi.
5. Pelat
defleksi vertikal:
Berkas
elektron merambat diantara 2 pelat defleksi vertikal yg terdiri dari 2 pelat paralel
sebagaimana Gambar dibawah.
Gbr. Pelat defleksi vertikal yang
membelokkan
berkas elektron dalam arah
vertikal.
Prinsip
kerja pelat defleksi vertikal:
· Lintasan elektron akan lurus dan menumbuk layar
dititik P bila kedua pelat mempunyai tegangan yng sama.
· Lintasan elektron melengkung keatas dan menumbuk
layar dititik Q bila tegangan X lebih positip dari tegangan Y.
· Lintasan elektron akan melengkung kebawah dan
menumbuk layar dititik R bila tegangan Y lebih positip dari tegangan X.
6. Pelat
defleksi horizontal:
Gbr. Pelat defleksi horizontal
yang membelokkan berkas elektron dalam arah
horizontal.
Prinsip
kerja pelat defleksi horizontal:
· Lintasan elektron akan lurus dan menumbuk layar
dititik P bila kedua pelat mempunyai tegangan yng sama.
· Lintasan elektron melengkung kedepan dan menumbuk
layar dititik S bila tegangan X lebih positip dari tegangan Y.
· Lintasan elektron akan melengkung kebelakang dan
menum-buk layar dititik T bila tegangan Y lebih positip dr tegangan X.
Gbr. Posisi titik tumbukan
elektron dilayar monitor
Catatan: 1. Posisi dan warna titik dilayar
membentuk gambar
2. Apa
yang menentukan posisi titik?
3. Apa
yang menentukan warna titik?
Catatan:
1. Monitor
Layar Lengkung
Mengingat
kecepatan elektron sudah tertentu maka agar pada setiap gambar tumbukan
elektron pada titik layar terjadi secara bersamaan mk permukaan monitor
haruslahdibuat melengkung.
2. Monitor
Layar Datar
Dengan
kemajuan teknologi ternyata saat ini kecepatan elektron bisa diatur sedemikian
rupa, sehingga meski panjang lintasan berbeda elektron2 tetap dapat mencapai
layar monitor secara bersamaan.
Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat Gambar Dibawah
Gbr. Layar monitor pada Tabung
Sinar Katoda
a. Kecepatan
elektron konstan dgn pjg lintasan sama
b. Kecepatan
elektron bisa diatur dgn pjg lintasa beda
5.
Foto Sel
Gbr. bagan suatu foto sel.
Foto sel
berfungsi merobah besaran cahaya menjadi besaran listrik.
Prinsip
kerja:
Berkas
cahaya yang datang / jatuh pada katoda akan memanas-kan katoda sehingga
elektron yang terdapat pada permukaan katoda tersebut akan teradiasi.
Secara
otomatis elektron akan tertarik dan terkumpul di anoda, berarti terjadi aliran
elektron dari katoda ke anoda.
Semakin
besar enersi cahaya, semakin banyak pula elektron yang smpai di anoda.
Karena
aliran elektron berlawanan dengan arah arus, maka dengan perkataan lain ada aliran
arus i dari anoda ke katoda, arus mana akan mengalir searah jarum jam.
Besarnya
tegangan out put rangkaian diatas adalah Vout = i RL Volt
6.
Kamera TV
Fungsi
kamera adalah untuk merobah besaran gambar menjadi besaran listrik, sehingga
dengan demikian prinsip kerjanya hampir sama dgn facsimile (pengiriman gambar
diam) ataupun proses mendapatkan sinyal video.
Oleh : Ibu Ir. Hj. Nien K. Nauman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar