Pada 30 Januari 1540, di Mexico City, pada saat Spanyol
membentuk kerajaan di New World, sebuah pengadilan luar biasa berlangsung.
Seorang pendeta Katolik bernama Pedro Ruiz Calderon menghadapi tuntutan karena
mempraktikkan ilmu hitam.
Pendeta tersebut mengaku memiliki sebuah kekuatan ajaib,
menurut sebuah catatan yang sedang dicoba untuk dipublikasikan oleh peneliti.
Pendeta tersebut mengaku bisa berpindah benua dalam sekejap, membuat dirinya
tidak terlihat, membuat wanita jatuh cinta kepadanya, memperkirakan masa depan,
mengubah besi menjadi emas, memanggil dan mengusir setan, dan yang lebih
penting menemukan harta karun yang terpendam.
“Dia juga bisa menghipnotis orang, itu adalah salah satu
yang paling awal, menurut saya, pengertian dari hipnotis, memesona orang.” Pada
awal pengadilan, Calderon dikecam oleh Miguel Lopez de Legazpi, seorang
Secretary of the Holy Office yang kemudian menjadi conquistador (penakluk) di
Filipina.
Dalam terjemahannya, catatan pengadilan itu mengatakan
”banyak orang membuatnya dikenal sebelum [Legazpi] mengatakan Calderon memiliki
ilmu hitam dan dia belajar dari orang lain.” Catatan berlanjut ke klaim bahwa
Calderon dia bisa membuat dirinya tidak terlihat dan pergi menempuh jarak jauh
dalam waktu singkat. “Ini sangat menakjubkan dan ceritanya terus berlanjut,”
ujar Chuchiak.
Sang penuntut, Fray Juan de Zumarraga, uskup besar Francisca
dari Meksiko dan penyelidik kepausan dari New Spain, dikenal karena hukumannya
yang ekstrem. “Ada seseorang yang dipotong lidahnya karena melakukan
penghujatan ringan,” ujar Chuchiak.
Pada akhirnya, dengan alasan yang tidak diketahui, uskup
tersebut hanya memberi Calderon hukuman ringan — diasingkan ke Spanyol dan
dilarang memimpin ibadah Katolik selama dua tahun. Zumarraga sepertinya ingin
menyingkirkan Calderon tanpa harus menghukum mati seorang pendeta di depan
umum. Apa yang terjadi pada Calderon setelah diasingkan tidak diketahui.
Perjalanan ke neraka Menurut catatan pengadilan, Calderon
mengaku bahwa dia pergi ke neraka untuk mendapat sebagian kemampuannya. Pada
satu waktu, catatan tersebut mengatakan bahwa Calderon ada di Naples, bekerja
untuk seorang raja muda.
“Calderon dan tiga orang pergi untuk menjelajahi gua.
Menurut Caldero neraka terletak 3000 league (sekitar 144 km) di bawah permukaan
tanah,” ujar Chuchiak, merangkum catatan bahasa Spanyol. Sepertinya orang-orang
tersebut terjebak di bawah tanah, dengan sebagian besar dalam keadaan
meninggal.
“Dia turun sampai ke dasar neraka, ujarnya dan di sana dia
mempelajari ilmu hitam dan kimia.”
Calderon tidak kembali dengan tangan kosong. “Dia membawa
buku-buku dari neraka, dia berkata pada salah satunya terdapat tanda tangan
dari Pangeran Kegelapan.”
Ketika Calderon ditangkap, perpustakaannya disita. Tidak ada
satu pun yang terdapat tanda-tanda setan; tetapi ada beberapa buku menarik
ditemukan, termasuk buku karya Albertus Magnus berjudul “Secrets,” petunjuk mengusir
setan, dan buku dari Dr. Arnaldo de Villanueva berjudul “Treasure of
Treasures,” yang berisi cara menemukan harta terpendam.
Perpustakaan itu juga menyimpan “arsip surat yang ditulis
dalam bahasa misterius, yang menurut Calderon bisa dibacanya,” ujar Chuchiak.
“Tidak ada orang lain yang bisa membacanya.”
Mengapa Dia Melakukannya ?
Alasan mengapa seorang pendeta seperti Calderon melenceng
keluar jalur mungkin karena dua hal — ingin menyombongkan diri dan keuntungan
finansial.
Chuchiak menemukan bahwa Calderon suka menyombong. Setelah
pengadilan selesai, dia terkena radang paru-paru dan harus kembali dirawat di
klinik dan saat berada di sana ”dia menyombongkan kemampuannya untuk menjadi
tidak terlihat dan membuat hampir semua wanita jatuh cinta kepadanya, “ ujar
Chuchiak sambil sekali lagi merangkum catatan bahasa Spanyolnya.
Dalam contoh lain “Calderon bercerita tentang semua wanita
yang ia tiduri. Dia berbicara tentang bagaimana dia mampu mempunyai wanita
simpanan dan dapat masuk dan keluar dari kamar tidur mereka dengan leluasa.”
Ada juga bukti bahwa Calderon mendapat keuntungan dari
kemampuannya tersebut. Catatan menunjukkan dengan atau tanpa kekuatannya,
Calderon sering menemukan harta terpendam.
Menurut catatan pengadilan yang sudah diterjemahkan, Gil
Gonzalez de Benavides, seorang conquistador, mengaku bahwa “dia menyaksikan
Calderon menemukan keberadaan beberapa keranjang berisi ornamen emas yang
disembunyikan warga setempat dari orang Spanyol.”
“Sepertinya dia beruntung menemukan harta itu, yang
membuatnya semakin terkenal,” ujar Chuchiak. “Orang datang padanya untuk
mencari barang hilang, orang hilang, harta yang hilang.”
Kekuatan super Calderon tentu saja palsu, ujar Chuchiak.
Jika memang dia bisa tidak terlihat dan berpindah benua, Calderon tentu bisa
dengan mudah menghindari persidangannya.
“Penyidik selalu menantang mereka untuk mempraktikkan
ilmunya. Tetapi mereka tidak pernah melakukannya, mereka tidak bisa
melakukannya,” ujar Chuchiak. Pada akhirnya, Calderon hanyalah seseorang pria
yang mengaku memiliki kemampuan dan akhirnya disidangkan.”
"Tentu saja Calderon hanya membual,” ujar Chuchiak
menyimpulkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar