Penemuan
Gliese 581 c menjadi kejutan menyenangkan bagi masyarakat dunia.
Mengejutkan karena ini bukan sekedar exoplanet yang ditemukan pada
bintang lain melainkan karena planet ini diduga memiliki air dan
menjadi kandidat planet layak huni. Gliese 581 c, si planet super Bumi
ini letaknya tak jauh dari bintang hanya 0.073 AU dan masih berada di
area pendukung kehidupan atau area layak huni atau populer dikenal
dengan sebutan Habitable Zone (HZ) dari bintang induknya. Gliese 581 c
juga diperkirakan memiliki temperatur rata-rata berkisar antara 0 – 40
derajat celcius sehingga air yang berada disini diperkirakan masih
berbentuk cair.
Tapi mengapa hanya karena ada air lantas dikatakan
planet layak huni? Di Bumi, air diindikasikan sebagai komponen vital
dalam kehidupan. Karena itu pencarian difokuskan pada daerah yang
memiliki kemungkinan keberadaan air dalam bentuk cairan. Air seperti
ini biasanya berada pada suhu 0 รข€“ 100 derajat Celsius dengan tekanan 1
atmosfer. Tapi, pada temperatur dibawah 70 derajat celsius pun masih
ada kehidupan yang bisa bertahan.
Dalam sistem tata surya maupun ekstrasolar planet
sebagian besar planet bergerak mengelilingi bintang. Di bintang, ada
daerah disekitarnya dimana air dalam bentuk cairan bisa ditemukan
dipermukaan planetnya. Daerah ini dikenal sebagai Habitable Zone (HZ)
atau daerah pendukung kehidupan. Sedangkan planet-planet yang berada
dalam rentang HZ erupakan kandidat planet-planet habitable atau
planet-planet layak huni. Planet tersebut akan diindikasikan sebagai
planet habitable kalau ia memiliki air dalam bentuk cair. Itu
klasifikasi awal dari planet habitable atau planet layak huni.
Rentang HZ pada setiap bintang berbeda. Selain itu,
tidak semua daerah dalam rentang HZ bisa menjadi tempat yang nyaman
untuk tumbuhnya kehidupan. Tepi dalam HZ merupakan daerah yang panas.
Disini, air yang ada di planet terurai menjadi oksigen dan hidrogen. Di
sisi lain, kondensasi karbondioksida pada tepi luar HZ justru
mengeliminasi efek pemanasan rumah kaca. Efek rumah kaca disini
berperan untuk menaikkan temperatur pada permukaan planet.
Seandainya air bisa ditemukan di planet, kehidupan
belum tentu bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Ada faktor lain
yang juga mempengaruhi, salah satunya usia hidup bintang.
Pada kasus Gliese 581 c, bintang Gliese 581 yang
merupakan bintang induk memiliki massa dan radius hanya sepertiga massa
Matahari. Dengan demikian, area HZ pada bintang Gliese 581c berada
sangat dekat dengan bintang atau dengan kata lain area HZ-nya sangat
sempit. Dengan massa yang kurang dari 1 massa Matahari, usia hidup
Gliese 581 memang cukup panjang dan ini bisa memberikan kesempatan bagi
munculnya kehidupan sampai kehidupan itu berevolusi.
Tapi mungkinkah kehidupan bisa tumbuh? Kendala yang
dihadapi untuk munculnya kehidupan adalah letak planet yang sangat
dekat dengan bintang induk diduga akan menyebaban ia mengalami tidal
locked – pada kasus Bulan tidal locked mengakibatkan hanya satu wajah
Bulan yang terus dilihat Bumi sementara wajah yang lainnya tetap
tersembunyi -. Akibat dari tidal locked hanya satu bagian permukaan
dari planet yang akan berhadapan dengan bintang. Sementara bagian
lainnya akan tetap gelap. Atau dengan kata lain satu sisi Gliese 581
akan menempuh siang yang abadi sementara sisi lainnya mengalami malam
abadi.
Satu sisi planet akan mengalami panas terus menerus
sementara sisi lainnya tetap membeku. Hal ini bisa menyebabkan
timbulnya variasi temperatur yang sangat besar dari satu sisi ke sisi
yang lain, sehingga akan menyulitkan kehidupan untuk berevolusi. Tapi
di sisi lain, beberapa teori yang ada saat ini menyebutkan keberadaan
atmosfer tebal serta lautan berpotensial untuk masalah sirkulasi panas
di planet yang mengalami tidal loscked. Hal ini berkaitan dengan
transport panas melalui atmosfer dan lautan untuk menghangatkan sisi
planet yang beku.
Kendala lainnya bintang katai merah memancarkan
sebagian besar radiasinya dalam bentuk cahaya infra merah. Di Bumi
tumbuhan menggunakan energi paling banyak dalam bentuk cahaya tampak.
Masalah terbesar yang harus dihadapi tumbuhnya
kehidupan di Gliese 581 c adalah variabilitas bintang. Bintang katai
merah biasanya ditutupi bintik bintang sehingga mereduksi keluaran dari
bintang sekitar 40 % per bulannya. Di waktu lain, ada beberapa bintang
katai merah yang bisa memancarkan flare raksasa, dan menggandakan
kecerlangannya dalam hitungan menit. Nah variabilitas kecerlangan ini
juga menyulitkan kehidupan untuk tetap bertahan di bintang katai merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar