Kamis, 08 November 2012

Mungkinkah Ada Kehidupan di Planet Layak Huni Gliese 581 c ?

Penemuan Gliese 581 c menjadi kejutan menyenangkan bagi masyarakat dunia. Mengejutkan karena ini bukan sekedar exoplanet yang ditemukan pada bintang lain melainkan karena planet ini diduga memiliki air dan menjadi kandidat planet layak huni. Gliese 581 c, si planet super Bumi ini letaknya tak jauh dari bintang hanya 0.073 AU dan masih berada di area pendukung kehidupan atau area layak huni atau populer dikenal dengan sebutan Habitable Zone (HZ) dari bintang induknya. Gliese 581 c juga diperkirakan memiliki temperatur rata-rata berkisar antara 0 – 40 derajat celcius sehingga air yang berada disini diperkirakan masih berbentuk cair.
Tapi mengapa hanya karena ada air lantas dikatakan planet layak huni? Di Bumi, air diindikasikan sebagai komponen vital dalam kehidupan. Karena itu pencarian difokuskan pada daerah yang memiliki kemungkinan keberadaan air dalam bentuk cairan. Air seperti ini biasanya berada pada suhu 0 รข€“ 100 derajat Celsius dengan tekanan 1 atmosfer. Tapi, pada temperatur dibawah 70 derajat celsius pun masih ada kehidupan yang bisa bertahan.
Dalam sistem tata surya maupun ekstrasolar planet sebagian besar planet bergerak mengelilingi bintang. Di bintang, ada daerah disekitarnya dimana air dalam bentuk cairan bisa ditemukan dipermukaan planetnya. Daerah ini dikenal sebagai Habitable Zone (HZ) atau daerah pendukung kehidupan. Sedangkan planet-planet yang berada dalam rentang HZ erupakan kandidat planet-planet habitable atau planet-planet layak huni. Planet tersebut akan diindikasikan sebagai planet habitable kalau ia memiliki air dalam bentuk cair. Itu klasifikasi awal dari planet habitable atau planet layak huni.
Rentang HZ pada setiap bintang berbeda. Selain itu, tidak semua daerah dalam rentang HZ bisa menjadi tempat yang nyaman untuk tumbuhnya kehidupan. Tepi dalam HZ merupakan daerah yang panas. Disini, air yang ada di planet terurai menjadi oksigen dan hidrogen. Di sisi lain, kondensasi karbondioksida pada tepi luar HZ justru mengeliminasi efek pemanasan rumah kaca. Efek rumah kaca disini berperan untuk menaikkan temperatur pada permukaan planet.
Seandainya air bisa ditemukan di planet, kehidupan belum tentu bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Ada faktor lain yang juga mempengaruhi, salah satunya usia hidup bintang.
Pada kasus Gliese 581 c, bintang Gliese 581 yang merupakan bintang induk memiliki massa dan radius hanya sepertiga massa Matahari. Dengan demikian, area HZ pada bintang Gliese 581c berada sangat dekat dengan bintang atau dengan kata lain area HZ-nya sangat sempit. Dengan massa yang kurang dari 1 massa Matahari, usia hidup Gliese 581 memang cukup panjang dan ini bisa memberikan kesempatan bagi munculnya kehidupan sampai kehidupan itu berevolusi.
Tapi mungkinkah kehidupan bisa tumbuh? Kendala yang dihadapi untuk munculnya kehidupan adalah letak planet yang sangat dekat dengan bintang induk diduga akan menyebaban ia mengalami tidal locked – pada kasus Bulan tidal locked mengakibatkan hanya satu wajah Bulan yang terus dilihat Bumi sementara wajah yang lainnya tetap tersembunyi -. Akibat dari tidal locked hanya satu bagian permukaan dari planet yang akan berhadapan dengan bintang. Sementara bagian lainnya akan tetap gelap. Atau dengan kata lain satu sisi Gliese 581 akan menempuh siang yang abadi sementara sisi lainnya mengalami malam abadi.
Satu sisi planet akan mengalami panas terus menerus sementara sisi lainnya tetap membeku. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya variasi temperatur yang sangat besar dari satu sisi ke sisi yang lain, sehingga akan menyulitkan kehidupan untuk berevolusi. Tapi di sisi lain, beberapa teori yang ada saat ini menyebutkan keberadaan atmosfer tebal serta lautan berpotensial untuk masalah sirkulasi panas di planet yang mengalami tidal loscked. Hal ini berkaitan dengan transport panas melalui atmosfer dan lautan untuk menghangatkan sisi planet yang beku.
Kendala lainnya bintang katai merah memancarkan sebagian besar radiasinya dalam bentuk cahaya infra merah. Di Bumi tumbuhan menggunakan energi paling banyak dalam bentuk cahaya tampak.
Masalah terbesar yang harus dihadapi tumbuhnya kehidupan di Gliese 581 c adalah variabilitas bintang. Bintang katai merah biasanya ditutupi bintik bintang sehingga mereduksi keluaran dari bintang sekitar 40 % per bulannya. Di waktu lain, ada beberapa bintang katai merah yang bisa memancarkan flare raksasa, dan menggandakan kecerlangannya dalam hitungan menit. Nah variabilitas kecerlangan ini juga menyulitkan kehidupan untuk tetap bertahan di bintang katai merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar